
The 5 Love Languages
- Judul: The 5 Love Languages
- Penulis: Gary Chapman
- Penerbit: Northfield Publishing Chicago
- ISBN: 978-881273-15-6
- Rating Personal: 4,5/5⭐️
Sebagai seorang psikolog, aku terbiasa melakukan analisa mengenai seseorang, bagaimana ia bertingkah laku, apa yang dirasakannya, yang dipikirkannya hingga bagaimana ia bersosialisasi dengan orang lain. Dulu, saat masih kuliah, kira-kira 5-6 tahun yang lalu, sebelum memutuskan akan menjadi seorang psikolog klinis anak remaja dan keluarga, aku juga belum memutuskan untuk lebih mendalami bidang yang mana. Semuanya sangat menarik bagiku.
Hingga akhirnya, ketika aku lulus kemudian terjun di dunia kerja, ada begitu banyak cerita-cerita mengenai kehidupan pernikahan dan liku-likunya dari klien bahkan dari teman-teman yang sudah menikah. Mereka mengeluhkan berbagai hal mengenai interaksi bersama pasangan di rumah. Ada yang mengatakan, mereka tidak merasa dimengerti oleh pasangan. Ada yang mengatakan pertengkaran selalu terjadi karena pasangan selalu ingin menang sendiri, selalu merasa paling benar dan enggan mendengarkan yang lain. Dan masih banyak lagi.
Mendengar cerita mereka membuatku semakin tertarik, dan mulai mencari-cari referensi sebanyak mungkin dengan tema-tema seperti di atas. Salah satu buku yang kutemukan di internet adalah buku ini. Melihat sampul dan judulnya saja membuatku dengan mudah tertarik, dan lebih memilih untuk lebih dulu membaca buku ini dibanding buku-buku lain yang juga memiliki tema yang sama.
Sejujurnya, buku ini juga menjadi salah satu penguatku untuk mendalami mengenai psikologi pernikahan dan keluarga. Aku semakin tertarik mengenai hubungan antara suami dann istri dan apa saja yang harus dilakukan untuk mempertahankan pernikahan sampai selama-lamanya. Dan sejujurnya juga, membaca buku dengan tema seperti ini juga sebagai bekalku nanti ketika aku menginjakkan kakiku di tahap itu. Menjadi seorang istri.
Aku percaya dan sangat yakin, manusia pasti selalu punya cara untuk memperbaiki yang rusak, untuk mengubah yang salah dan untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik, asal ia mau dan bersedia lebih berusaha dari sebelumnya. Dan bisa kukatakan buku ini menjadi salah satu buku yang bisa memberimu jalan keluar atas kewalahanmu untuk memahami pasanganmu.
OVERVIEW
Apa itu bahasa cinta?
Apa kamu tahu bahas cintamu?
Apa kamu tahu bahasa cinta pasanganmu?
Apa kamu tahu, dengan memahami bahasa cinta itu akan membantu hubunganmu dengan pasanganmu?
Semua orang menginginkan hubungan yang harmonis dan tentu saja jauh dari perselisihan dengan pasangan atau bahkan orang lain. Tapi yang namanya manusia, pasti ada saja ketidaksepakatan yang terjadi, selalu ada ketidaksetujuan kadangkala, yang membuatmu dan pasangan berselisih atau bahkan beradu argumen. Itu wajar, yang penting kalian bisa menyelesaikannya dengan baik dan tepat kemudian belajar dari semuanya itu. Dan yang lebih penting lagi, kalian tahu bagaimana mempertahankan dan menambahkan cinta diantara kamu dan pasangan dengan melakukan atau mengekspresikan kasih sayang terhadap pasangan dengan tepat sesuai kebutuhan dan bahasa cinta pasanganmu.
Salah satu pasangan favoriteku dan juga yang selalu menjadi inspirasiku dari jaman aku belum mengenal apa itu cinta adalah kedua orang tuaku. Papa dan mama. Mereka bukannya pasangan yang sangat sempurna dan tanpa cela, sebaliknya mereka pasangan yang biasa saja, yang bahkan memiliki segudang, kuulangi lagi, SEGUDANG perbedaan.
Suatu saat aku bertanya pada papa, apa yang membuat mereka memiliki hubungan yang harmonis bahkan selalu dan semakin terlihat romantis (tahun ini usia pernikahan mereka 32 tahun) walaupun pasti pernah saja mereka beradu argumen atau berselisih paham. Kata papa, “karena papa tahu bagaimana mamamu, papa sudah ketemu ‘klik’nya. Sejak awal semua hal jadi semakin mudah karena papa paham bagaimana mamamu,”.
Dan setelah aku membaca buku “The 5 Love Languages – Gary Chapman” aku kemudian semakin paham, “oh papa dan mama sudah saling memahami bahasa cinta pasangannya,”.
Lalu, bagaimana caranya? Pertama, kamu harus baca buku ini. Salah satu buku mengenai hubungan interpersonal yang paling aku suka. Salah satu buku favoriteku. Semakin dibaca, buku ini tidak hanya memberikanmu informasi atau malah insight yang bertujuan untuk membantumu menciptakan hubungan cinta yang sehat, bagiku filosofi-filosofinya juga cocok untuk hubungan interpersonal secara global, hubunganmu dengan orang tua, saudara,sahabat bahkan atasan. Kedua, kamu harus mengikuti dan mulai memahami jenis bahasa cinta yang dimiliki oleh pasanganmu. Agar kamu bisa mengekspresikan dan melakukan segala sesuatu yang diinginkan atau yang dibutuhkan oleh pasanganmu.
Tujuan dan sasaranmu dan caranya, harus berjalan seirima. Semuanya harus tepat.
REVIEW
Dalam buku ini di deskripsikan bahwa terdapat beberapa bahasa yang berbeda saat kita berkomunikasi, mengekspresikan diri, menyampaikan ide dan pikiran dan juga ada yang namanya “Love Language” untuk kita mengekspresikan cinta kita kepada orang lain.
Sebagai contoh: orang yang berkomunikasi dengan dua bahasa yang berbeda tidak akan mudah untuk saling memahami kalau masing-masing dari mereka tidak mengerti bahasa yang disampaikan. Begitu juga dengan “berbicara” dalam bahasa cinta yang berbeda bisa menyebabkan kesalahpahaman dan masalah dalam hubunganmu dengan pasangan.
Dalam buku ini, berdasarkan dari pengalamannya, Gary Chapman menggambarkan dengan jelas apa yang ia identifikasi sebagai 5 BAHASA CINTA utama yang sering digunakan, yaitu:
- Word of affirmation (kata-kata afirmasi)
- Acts of service (waktu berkualitas)
- Quality time (waktu berkualitas
- Receiving gift (menerima hadiah)
- Physical touch (sentuhan fisik)
Pada intinya Gary Chapman melihat bahwa seringkali orang merasa tidak didengarkan atau tidak dipahami atau malah merasa tidak dicintai oleh pasangan mereka karena mereka tidak menyadari usaha yang dilakukan oleh pasangan mereka untuk mengekspresikan cintanya. Dan biasanya usaha tersebut tidak terlihat apalagi terasa karena ekspresi bahasa cinta yang digunakan tidak tepat sehingga tidak mampu meng’klik’ (seperti kata papa) apa yang benar-benar dibutuhkan oleh pasangan.
Sebagai contoh: orang yang memiliki bahasa cinta acts of service (tindakan melayani) akan mengekspresikan cinta mereka dengan membantu membersihkan rumah, mencuci baju, memasak dll, namun pasanganmu tidak mampu melihat bahwa usahamu membantu membersihkan rumah yang dilakukan adalah ekspresi cintanya. Hal ini dikarenakan pasanganmu memiliki bahasa cinta yang berbeda. Dan bantuanmu membersihkan rumah dll bukanlah yang dibutuhkan dan yang diinginkannya. Caramu menjadi tidak tepat dan tidak akan bisa tersampaikan kepada pasanganmu, kalau nyatanya pasanganmu memiliki bahasa cinta physical touch (sentuhan fisik) seperti dipeluk untuk menghilangkan lelahnya atau dielus-elus kepalanya untuk menimbulkan rasa nyaman.
Lalu bagaimana cara mengidentifikasikan dan mempelajari bahasa cinta pasangan kita untuk menciptakan atau bahkan memperbaiki hubungan romantis kalian?
Gary Chapman menyebutkan dan juga konsep dari buku ini yaitu dengan,
- MEMPELAJARI bahasa cinta yang digunakan oleh pasanganmu akan membantumu menunjukkan rasa cinta sesuai yang pasanganmu pahami.
- MENGKOMUNIKASIKAN,
- BERTANYA dan,
- MENGOBSERVASI bagaimana pasanganmu.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan filosofi di buku ini cukup akurat, bukan hanya sekedar teori saja, tetapi lebih mengarah sebagai petunjuk praktis tentang bagaimana cara menciptakan cinta yang abadi dan bagaimana melakukannya. Menurutku mudah kalau kamu bersedia mau mencari tahu dan berubah. Kuncinya:
“KALAU SAYANG, APA SAJA BISA DILAKUKAN!” – kata-kata dari suami
Happy reading, good people.

